Bermunculan Spanduk Tolak Calon Bupati Impor, Memanaskan Suhu Politik di Kabupaten Batang

Sejumlah spanduk bertuliskan penolakan terhadap bupati dari luar daerah mulai terpasang di beberapa tempat, Senin (29/4).

MAJALAHPEKALONGAN.COM, BATANG – Bermunculan spanduk penolakan calon bupati dan wakil bupati dari luar daerah memanaskan suhu politik di Kabupaten Batang. Spanduk penolakan itu terpasang di berbagai tempat, salah satunya yang paling mencolok ada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kauman.

Bacaan Lainnya

Menurut tokoh masyarakat setempat, Andi Rudi Haryanto, pemasangan spanduk tersebut memicu perdebatan dan turut merendahkan warga Batang lantaran muncul anggapan tidak memiliki kemampuan bersaing yang sehat.

“Mestinya itu sudah tidak ada yang namanya putra daerah. Adanya putra Indonesia,” katanya saat memberikan tanggapan, Senin (29/4/2024).

Ia menyebut semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri dan dicalonkan dan hak mencalonkan diri itu juga tidak dibatasi oleh asal-usul daerah.

Andi mewanti-wanti bahwasannya sikap dan mentalitas yang eksklusif itu memiliki kecenderungan menghambat kemajuan daerah. Jika hanya mengandalkan putra daerah maka tidak akan bisa berkembang.

“Jadi bisa lihat contohnya di Papua. Muncul sentimen saparatisme yang menumbuhkan rasa primordialisme berlebihan, makanya kita harus menghapus pemikiran yang sempir seperti itu,” ujarnya.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menolak memberikan komentar lantaran sudah masuk ke ranah politik. Dirinya memilih mengambil sikap netral.

“Ini sudah sudah masuk ke politik sehingga saya tidak akan memberikan komentar,” katanya menegaskan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *