Warga Desa didampingi LSM Robinhood Kecewa, Setda Kabupaten Pekalongan Tidak Mampu Menghadirkan Kepdes Wuled

Puluhan Warga Desa Wuled yang didampingi LSM Robinhood dan LBH Adhiyaksa Melakukan Audiensi di Kantor setda, Berubah Menjadi Aksi Demo karena Pihaknya Serta Camat Tirto tidak Mampu Menghadirkan kepdes Wuled (30/9).

MAJALAHPEKALONGAN.COM, KABUPATEN PEKALONGAN – Tekad warga
Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan untuk menurunkan kepala desa mereka sudah bulat. Dua aksi demo yang dilakukan sebelumnya tidak membuat puas warga.

Sebaliknya, warga menjadikan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pekalongan sebagai sasaran demo berikutnya. Alhasil puluhan warga pun akhirnya menggeruduk setda setempat.

Koordinator aksi, Budi Pranoto mengatakan kedatangan warga ke Setda Pekalongan membawa harapan besar agar pemerintah daerah mendengar aspirasi dan mau mendukung Kepala Desa Wuled Wasduki Djazuli mundur dari jabatannya.

“Kami kecewa setelah datang membawa harapan akan tetapi pihak pemerintah daerah tidak bisa menghadirkan Kades Wasduki Djazuli ke sini,” ujarnya, Seni 30 September 2024.

Ia menyatakan pertemuan antara warga dengan pemerintah daerah menjadi sia-sia belaka lantaran Kades Wasduki Djazuli tidak dihadirkan dalam forum audensi antara warga dengan wakil pemerintah daerah.

Pihaknya juga menganggap audensi yang difasilitasi oleh pemerintah daerah tidak ada hasilnya karena yang ditemui hanya mencatat aspirasi dan keluhan warga saja tanpa ada upaya untuk menghadapkan Kades Wasduki Djazuli dengan perwakilan warga.

“Jadi kedatangan kami tidak berhadapan langsung dengan kades yang kami tuntut untuk mundur,” katanya menjelaskan.

Warga lainnya menambahkan perwakilan dari pemerintah Kabupaten Pekalongan memiliki kewenangan untuk bisa mendatangkan Kades Wuled namun hal tersebut tidak dilakukan tanpa ada alasan yang bisa didengar warga.

“Kami justru mempertanyakan ada apa dan berada di pihak mana perwakilan pemerintah itu sehingga Kades Wasduki Djazuli yang seharusnya masuk menjadi catatan khusus bagi mereka malah terkesan dilundungi,” timpalnya.

Atas kegagalan pertemuan dengan wakil pemerintah daerah yang tidak menghasilkan keputusan yang berpihak kepada warga telah membulatkan tekad untuk terus demo hingga Kades Wuled Wasduki Djazuli bersedia mundur dari jabatannya.

Warga juga mengingatkan telah menempuh cara yang sesuai dengan aturan mulai dari audensi, demo sesuak ketentuan hingga mengadukan permasalahan tersebut ke pihak kepolisian secara hukum.

“Namun rupanya tidak diindahkan dan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang memiliki kewenangan sehingga pilihan warga adalah terus berdemo,” Imbuhnya.

Di kesempatan yang sama Asisten I Setda Kabupaten Pekalongan Wiryo Santoso menyebut aspirasi warga Desa Wuled sudah dicatat dan selanjutnya akan diterukan ke pimpinan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

“Bila nanti hasil audensi oleh pimpinan ditindaklanjuti maka kami bakal menghadirkannya termasuk pihak yang terkait dalam persoalan ini,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *