Direktur PDAM tirtayasa Kota Pekalongan di Tuntut Untuk Mundur Dari Jabatan, Dianggap Tidak Bisa Menangani Permasalahan Air yang Tidak Layak Konsumsi

Warga Kampung Baru, Panjang Wetan mendatangi Pemkot, berdemo dan mengeluhkan adanya air keruh yang telah berlangsung lama di wilayahnya,(12/09).

MAJALAHPEKALONGAN.COM KOTA PEKALONGAN- Sebagian warga di Kelurahan Panjang Wetan mengalami permasalahan air keruh dan tidak layak untuk dijadikan bahan konsumsi, yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Penyaluran air tersebut berasal dari PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan.

Akibat masalah tersebut, mereka tidak dapat menjalankan aktivitas harian mandi cuci kakus (MCK) dengan baik. Bahkan, banyak warga pernah mengalami penyakit kulit akibat kondisi air yang keruh tersebut. Belakangan, air dari PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan juga tidak selalu mengalir dengan lancar atau terkadang kecil arusnya.

Tidak hanya itu, warga pun masih diminta untuk tetap membayar retribusi secara normal kepada PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan. Hal ini mendapatkan penolakan warga, mereka menuntut untuk dibebaskan dari pembayaran retribusi atau diberikan keringanan.

Baca Juga: DPRD Kota Pekalongan Umumkan Penetapan Pimpinan Definitif Periode 2024-2029, Namun Masih Menunggu Penetapan Satu Pimpinan Lainnya dari PDIP

Atas kejadian ini, warga kemudian mengadukan permasalahan kepada LBH Adhyaksa yang dipercaya untuk mendampingi dalam penyelesaian permasalahan hukum.

Audiensi mencari solusi atas permasalahan ini telah berlangsung hingga kali keempat. Namun hasilnya masih belum ada, dan cenderung membahas permasalahan yang sama. Warga di Kampung Baru, Panjang Wetan pun masih terus mengeluhkan air yang keruh dan tidak lancar kepada dirinya.

”Audiensi keempat dengan PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan dan Pemkot Pekalongan, namun belum ada perubahan. Kami minta Direktur PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan mengundurkan diri, karena tak bisa tangani dan cari solusi terkait air keruh di Kampung Baru, Kelurahan Panjang Wetan,” ujar Didik Pramono, selaku kuasa hukum warga, saat audiensi di Ruang Cuiri Kompleks Setda Kota Pekalongan, Kamis 12 September 2024.

Baca Juga: Bank Sampah Meminimalisir Pembuangan Langsung ke Tempat Pembuangan Akhir Degayu yang Telah Overload, Hapus Mindset Negatif Kotor, Bau, dan Jorok

Didik Pramono yang juga merupakan Ketua LBH Adhyaksa menyebut, keluhan terkait permasalahan suplai air PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan yang bermasalah ternyata juga datang dari sejumlah daerah lain di Kota Batik.

Hal tersebut diketahui lantaran dirinya menerima keluhan dari masyarakat, yang minta untuk didampingi mengadu ke Perumda Kota Pekalongan tersebut.

”Permasalahan ini belum selesai, namun saya sudah dapat aduan warga di daerah lain yang mengaku aliran air dari PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan ke tempat mereka tidak lancar. Mereka pun minta didampingi untuk mengadukan permasalahan ini,” papar dia.

Baca Juga: Jelang Konfercab dan Bentuk Kesolidan Kepengurusan, PWI Kota Pekalongan Audiensi dengan Wali Kota Pekalongan

Menanggapi permasalahan ini, Direktur PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan, Mochamad Iqbal, menyatakan, permasalahan air keruh dapat terjadi dikarenakan beberapa hal. Beberapa diantaranya seperti jaringan pipa air yang telah tua mengalami korosif, sehingga membuat air menjadi kotor.

”Untuk mengatasi ini, kami sudah melakukan pembersihan saluran kotoran di pipa (flushing) dalam beberapa waktu. Namun, karena kondisi pipa yang kemungkinan korosif maka kemungkinan air kembali keruh. Tentunya kami pada dasarnya ingin semua masyarakat Kota Pekalongan mendapatkan air dengan bersih dan lancar,” kata dia.

Satu-satunya cara dapat ditangani air keruh, papar Iqbal, dengan cara merevitalisasi pipa yang dalam kondisi rusak tersebut. Bahkan bila perlu dan memungkinkan, melakukan peremajaan seluruh jaringan pipa PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan secara menyeluruh.

Baca Juga: Penuhi Tes Kesehatan dan Lengkapi Berkas Administrasi Pendaftaran, Dua Bapaslon Pilkada Kota Pekalongan 2024 Lanjut Tahapan Jelang Penetapan Paslon

”Walau harus berlangsung bertahap, namun revitalisasi pipa perlu dilakukan di Kota Pekalongan. Hanya saja, solusi ini belum dapat dilakukan karena butuh dianggarkan pendanaannya,” papar dia.

Sementara terkait air yang mengalir kurang lancar, dimungkinkan terjadi karena Kota Pekalongan pada dasarnya tidak memiliki sumber mata air atau sumber air baku, sehingga harus membelinya dari Kabupaten Pekalongan (Rogoselo) dan Kabupaten Batang (Cepagan).

”Jarak yang jauh dan kemungkinan bertambahnya pelanggan, membuat aliran air tidak dapat mengalir deras seperti dulu,” terang dia.

Baca Juga: Para Nasabah Koperasi BMT Mitra Umat Gelar Doa Bersama sebagai Aksi Keprihatinan Sekaligus Harapan Agar Segera Ada Pencairan Uang Tabungan Mereka

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Joko Purnomo, mengatakan tindakan mengatasi permasalahan air keruh sebenarnya telah ditempuh PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan dengan cara flushing. Hanya saja memang ternyata air kembali keruh dalam beberapa waktu setelah proses flushing.

”Ini kemungkinan karena pipanya korosif atau berkarat yang memang sudah saatnya untuk diganti baru. Kami berharap, warga saat mengalami permasalahan air keruh dapat segera menyampaikannya kepada PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan agar dapat segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *