Seorang polisi terlihat berjaga di acara aksi doa bersama yang dilakukan oleh belasan nasabah BMT Mitra Umat, sementara puluhan anggota LSM dan Ormas berdiri rapat di depan pintu masuk, Senin (9/9).
MAJALAHPEKALONGAN.COM, KOTA PEKALONGAN – Munculnya puluhan anggota LSM dan Ormas yang berjaga di depan kantor BMT Mitra Umat menjadi sorotan nasabah yang sedang menggelar aksi doa bersama di lokasi. Peserta aksi menyoal urgensi kehadiran para pria berbadan tegap dan beratribut hitam itu berdiri menutup rapat akses masuk BMT Mitra Umat.
Para peserta aksi doa bersama yang terdiri dari emak-emak dan anak-anak itu menduga kehadiran LSM serta Ormas itu sengaja didatangkan oleh pihak BMT Mitra Umat untuk menjadi beking guna berjaga saat aksi doa bersama berlangsung.
Alhasil peserta aksi doa bersama pun menyayangkan munculnya puluhan anggota LSM dan Ormas di lokasi acara tersebut. Emak-emak menduga pihak BMT Mitra Umat tidak peka dan lebih memilih menghamburkan uang guna mendatangkan LSM dan Ormas daripada membayar ke nasabah.
Menanggapi hal tersebut Ketua BMT Mitra Umat, Muhammad Zaenudin mengaku tidak mengetahui kehadiran LSM dan Ormas atas koordinasi siapa. Justru ia berpikir kehadiran LSM dan Ormas ikut bersama nasabah. Ia pun meminta media untuk mengkroscek karena dirinya tidak merasa memanggil.
“Mohon itu dikonfirmasikan karena perintah saya kantor harus buka untuk memberikan pelayanan dan seluruh karyawan harus tetap bekerja namun nyatanya mereka malah memilih tidak berangkat,” ujar Zaenudin, Senin 9 September 2024.
Sementara itu kuasa hukum BMT Mitra Umat, Bayu Agung Pribadi membantah kehadiran LSM dan Ormas ada yang membayar. Ia mengungkap keberadaan LSM dan Ormas lantaran dirinya sedang menangani perkara sehingga hadir atas kesadaran sendiri.
“Jadi ketika tahu ketuanya ada gawean nang kene, mereka sengkuyung membantu. Jadi bukan untuk melawan ya, hanya biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya menambahkan.
Ia menjelaskan kehadiran LSM dan Ormas di BMT Mitra Umat sempat diapelkan. Apel tersebut bukan untuk menjadi centeng dan bukan untuk hal-hal yang digunakan untuk perlawanan karena tujuannya agar tidak terjadi suatu yang tidak diinginkan meskipun sudah ada pihak kepolisian yang berjaga.
“Mereka secara sadar iki ketuaku nyekel BMT Mitra Umat. Ketua LSM Trinusa itu saya, mungkin mas arif tahu sendiri karena pernah di Trinusa. Karena kesadaran ketua mereka sedang nyekel perkara jadi mereka ikut membantu,” ulangnya meyakinkan.
Ia pun menegaskan bahwa kehadiran LSM Trinusa dan Ormas Squad Nusantara bisa dikroscek kenapa bisa hadir di lokasi acara. Dirinya memastikan karena itu merupakan rasa ranggung jawab, kedua organisasi itu datang tidak ada niat memmbenturkan lantaran semua saling mengenal.
“Mas Arif kenal, njenengan juga kenal. Semua saling mengenal, jadi Insya Allah aman tidak akan terjadi sesuatu,” katanya menegaskan.